by

Proyek Peningkatan Jalan Talang Danau Desa Lawang Agung di Lahat Diduga Asal Jadi, Warga Mendesak Investigasi Aparat

banner 468x60

Lahat, April 2025– Proyek Peningkatan Jalan Talang Danau Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, yang dikerjakan oleh CV. Lushan Bangun Persada dengan nilai kontrak Rp. 1.944.605.348,15, kini menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, hanya dalam waktu kurang dari enam bulan setelah selesai dikerjakan pada November – Desember 2024, jalan tersebut sudah mengalami kerusakan parah.

banner 336x280

Masyarakat setempat mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang, tergenang air, serta agregat yang mudah terkikis. Hal ini menimbulkan dugaan adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek, baik dari segi pemilihan material, metode pengerjaan, hingga pengawasan teknis.

 

Analisis Kerusakan Jalan Berdasarkan Pengamatan Langsung

 

Berdasarkan hasil dokumentasi lapangan yang diambil pada Maret 2025, beberapa temuan yang menjadi perhatian adalah:

 

1. Genangan Air dan Erosi Material

– Terlihat jelas bahwa permukaan jalan mengalami erosi dengan adanya genangan air di sepanjang badan jalan.

– Air yang tidak mengalir dengan baik menandakan sistem drainase yang buruk atau bahkan tidak ada.

 

2. Permukaan Jalan Tidak Stabil

– Material agregat terlihat longgar dan tidak saling mengikat, mengindikasikan pemadatan yang kurang optimal.

– Jalan yang seharusnya menopang kendaraan dengan baik justru mudah tergerus dan berlubang.

 

3. Ketidaksesuaian dengan Spesifikasi Teknis

– Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 19/PRT/M/2011, jalan tanpa penutup aspal tetap harus memiliki lapisan agregat yang padat dan sistem drainase yang baik.

– Jika agregat tidak dikunci dengan baik dan mudah hanyut, maka ada kemungkinan material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi proyek.

 

Dugaan Masyarakat: Ada Apa dengan Pekerjaan Jalan Ini?

 

Masyarakat Lawang Agung mempertanyakan kualitas proyek yang telah menelan anggaran miliaran rupiah ini. Beberapa dugaan yang berkembang di kalangan warga antara lain:

 

✅ Material yang Tidak Sesuai

– Beberapa warga mencurigai bahwa agregat yang digunakan tidak memiliki daya rekat yang kuat sehingga mudah terkikis oleh air hujan.

– Jika benar demikian, maka patut dipertanyakan apakah material yang digunakan sudah sesuai kontrak atau mengalami pengurangan kualitas.

 

✅ Pemadatan yang Tidak Maksimal

– Jalan berbasis agregat harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan minimal 95% agar tidak mudah terkikis.

– Jika pemadatan tidak optimal, maka struktur jalan tidak akan bertahan lama.

 

✅ Minimnya Pengawasan dari Pihak Terkait

– Warga juga menduga bahwa pengawasan teknis dari Dinas PUPR Kabupaten Lahat kurang maksimal.

– Seharusnya, sebelum proyek dinyatakan selesai, ada uji kelayakan dan inspeksi ketat untuk memastikan pekerjaan sesuai standar.

 

Tuntutan Masyarakat: Evaluasi dan Perbaikan Diperlukan!

 

Dengan kondisi jalan yang cepat mengalami kerusakan, masyarakat meminta:

1️⃣ Dinas PUPR Kabupaten Lahat segera turun ke lapangan untuk mengevaluasi kondisi jalan ini.

2️⃣ CV. Lushan Bangun Persada sebagai pelaksana proyek diminta bertanggung jawab** jika terbukti ada kekurangan dalam pengerjaan.

3️⃣ Aparat penegak hukum, termasuk Kejaksaan dan Inspektorat, untuk menelusuri apakah ada indikasi penyimpangan dalam proyek ini.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak wartawan masih berusaha menghubungi pihak Dinas PUPR Kabupaten Lahat serta CV. Lushan Bangun Persada untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait proyek ini.

 

Jika dugaan masyarakat terbukti benar, maka proyek peningkatan jalan ini tidak hanya mencerminkan buruknya pelaksanaan pekerjaan infrastruktur, tetapi juga berpotensi menjadi indikasi penggunaan anggaran yang tidak transparan. Masyarakat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah dan pihak berwenang agar proyek-proyek infrastruktur benar-benar memberikan manfaat maksimal, bukan hanya sekadar proyek formalitas yang cepat rusak.

 

(Tim JND)

banner 336x280

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *